wartapedia.co.id, Kutai Kartanegara – Anggota Komisi IV DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Ahmad Yani, menegaskan bahwa persoalan sekolah rusak di wilayah tersebut, merupakan tanggung jawab bersama antara legislatif, eksekutif, dan pemangku kebijakan lainnya.
“Kalau kita bicara soal sekolah tidak layak, ini bukan hanya soal dinas kabupaten. Komisi IV juga harus introspeksi. Komisi yang dulu-dulu itu ke mana saja?,” kata Yani dalam RDP Komisi IV bersama Disdikbud Kukar.
Dia menilai, sekolah rusak masih banyak ditemukan bahkan di kawasan yang dekat dengan pusat kota.
Menurutnya, penanganan pembangunan harus merata, tidak hanya fokus di satu wilayah.
“Bahkan sekolah di Loa Kulu, Loa Janan, dan sekitar Tenggarong juga banyak yang plafonnya hampir jatuh. Ini yang dekat saja tidak tertangani,” tambahnya.
Ia juga mengkritik mekanisme pengusulan yang dianggap tidak efektif. Banyak kepala sekolah dan UPTD disebutnya sudah bosan mengusulkan karena tidak ditindaklanjuti.
Bahkan, menurutnya, proyek-proyek yang tidak prioritas justru yang sering dianggarkan.
“Yang dilakukan kadang justru pengadaan yang tidak bermanfaat menurut DPR. Harusnya prioritas utama itu sekolah rusak. Jangan sampai muncul lagi tanda tanya besar,” tandasnya. (W/ADV/JS)
