wartapedia.co.id, Kutai Kartanegara – Anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) Dapil VI, Taufik Ridianur, meninjau langsung lokasi longsor yang terjadi di Desa Batuq, Kecamatan Muara Muntai.
Kata dia, peristiwa abrasi yang menggerus tepian sungai ini menimbulkan kekhawatiran, mengingat kondisi tanah di sekitar lokasi sudah tidak lagi memungkinkan untuk dihuni dalam jangka panjang.
“Tempohari saya sendiri yang turun mengecek bersama beberapa anggota dewan. Memang benar di Batuq itu terjadi abrasi yang cukup parah, longsor, dan kondisinya mengkhawatirkan,” ujarnya pada Kamis (28/8/2025).
Dari hasil tinjauan lapangan, Politikus PDI Perjuangan ini menilai, potensi longsor di kawasan tersebut masih bisa bertambah.
Hal ini disebabkan posisi pemukiman yang berada di tepian alur sungai dengan kontur tanah yang terus tergerus air.
“Kami melihat langsung, kemungkinan longsornya akan bertambah karena kondisi tanah sudah tidak memungkinkan. Jadi perlu ada solusi jangka pendek maupun jangka panjang,” jelasnya.
Dia mengungkapkan bahwa sebagai langkah awal, pihak DPRD bersama pemerintah desa sepakat menyiapkan jalan alternatif bagi warga. Hal ini penting agar akses masyarakat tetap terjaga meski jalur utama terdampak abrasi. Selain itu, solusi jangka panjang berupa relokasi pemukiman juga mulai dipersiapkan.
“Kesepakatan dengan bapak kades, solusinya untuk sementara kita buat jalan alternatif dulu. Sedangkan untuk tahun 2026, kami sudah koordinasi dengan kawan-kawan, ada beberapa usulan yang kita sampaikan, termasuk untuk perpindahan rumah penduduk ke posisi yang lebih aman, di daratan,” terangnya.
Menurut Taufik, rencana relokasi ini dipandang penting karena pemukiman yang berada di jalur sungai sangat rentan kembali terdampak abrasi. Pasalnya, dengan pemindahan ke daratan, masyarakat bisa tinggal lebih aman dan tidak lagi khawatir ancaman longsor.
“Ini kan alur sungai yang kena abrasi, jadi ditarik lagi ke posisi daratan. Itu langkah yang paling memungkinkan untuk keselamatan warga,” timbalnya. (W/ADV/JS)