wartapedia.co.id, SAMARINDA – National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kalimantan Timur menggelar program penjaringan dan seleksi atlet muda disabilitas pada Maret 2025 lalu. Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam membangun pembinaan olahraga disabilitas yang lebih terarah dan ilmiah di Bumi Etam.
Program tersebut diikuti oleh 135 peserta dari 9 kabupaten/kota di Kalimantan Timur, dengan rentang usia 11 hingga 23 tahun. Seleksi mencakup tiga kategori disabilitas, yaitu Tuna Daksa, Tuna Netra, dan Tuna Grahita.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim, Agus Hari Kesuma, menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk menjaring peserta, melainkan untuk memetakan potensi mereka agar bisa dikembangkan sesuai dengan cabang olahraga yang tepat.
“Kegiatan ini menjadi fondasi untuk menyesuaikan potensi atlet dengan cabor yang tepat, bukan sekadar menjaring, tapi juga memetakan arah pengembangan mereka secara ilmiah,” ujarnya. Kamis (26/06/2025)
Ia juga menambahkan bahwa hasil tes dari seleksi ini akan digunakan sebagai acuan dalam menyusun pola latihan, program pembinaan, hingga strategi menghadapi kompetisi resmi di masa mendatang.
“Setiap hasil tes akan menjadi dasar menyusun pola latihan, pembinaan, bahkan strategi menuju kompetisi resmi. Kita ingin pembinaan ini serius, bukan hanya seremonial,” tegasnya.
NPCI Kaltim dan Dispora berharap melalui pola pembinaan yang terukur dan sistematis, akan lahir atlet Paralimpik masa depan yang mampu mengharumkan nama daerah di kancah nasional maupun internasional. (W/ADV/Ra)