wartapedia.co.id, Kutai Kartanegara – Anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) Dapil I, Abdul Rasid, melakukan kunjungan reses di Dusun Batu Dinding, Kelurahan Loa Tebu, untuk menyerap aspirasi dan berdialog langsung dengan masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut, salah satu poin penting yang disampaikan warga adalah harapan adanya perhatian lebih pada sektor perikanan sebagai salah satu penopang ekonomi lokal.
Abdul Rasid menuturkan bahwa sektor perikanan di Batu Dinding sudah berjalan, namun masih memerlukan pengembangan lebih lanjut agar benar-benar mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.
Ia menjelaskan, usaha perikanan yang ada sekarang seperti budidaya ikan di keramba telah menjadi sumber penghasilan bagi sebagian warga, namun jumlahnya masih terbatas.
“Beberapa kelompok di sini sudah memiliki kegiatan perikanan, hanya saja skalanya masih kecil. Kalau sekarang ada beberapa kotak atau keramba, ke depan kita berharap bisa ada penambahan. Dengan begitu, peluang usaha masyarakat semakin besar dan perekonomian bisa meningkat,” ujarnya.
Menurutnya, aspirasi ini layak untuk diperjuangkan. Jika belum memungkinkan direalisasikan tahun ini, ia berkomitmen untuk mengupayakan agar program pengembangan perikanan ini masuk dalam perencanaan tahun 2026.
“Minimal kalau belum bisa sekarang, ya tahun depan kita perjuangkan. Kegiatan yang sudah ada tinggal kita kembangkan, sehingga manfaatnya semakin besar bagi warga,” tambahnya.
Politikus Golkar tersebut juga menyoroti kondisi geografis Batu Dinding yang memiliki potensi besar di sektor perikanan, namun belum sepenuhnya dimanfaatkan secara maksimal.
Oleh karena itu, ia mendorong adanya langkah-langkah kreatif dari masyarakat, disertai dukungan dari pihak terkait, untuk membuka peluang usaha baru yang berkelanjutan.
Saat ini, kegiatan perikanan di Batu Dinding masih dilakukan secara swadaya oleh masyarakat tanpa dukungan langsung dari instansi pemerintah. Rasid menilai, ke depan perlu ada keterlibatan dari Dinas Perikanan agar usaha yang sudah ada dapat berkembang lebih cepat dan lebih modern.
“Sekarang memang masih swadaya. Makanya perlu ada campur tangan pihak terkait, supaya bisa berkembang dan memberi manfaat lebih luas,” tegasnya. (W/ADV/JS)