wartapedia.co.id, Kutai Kartanegara – Fenomena pemuda yang terlihat berani di media sosial namun kurang percaya diri ketika bertemu langsung, menjadi perhatian serius Anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) Taufik Ridianur.
Menurutnya, tidak semua pemuda bersikap demikian. Sebab, banyak juga yang berani tampil dengan mental kuat, khususnya mereka yang berani turun langsung menyampaikan aspirasi melalui aksi atau demonstrasi.
“Kalau kawan-kawan yang melakukan demo itu artinya mereka punya mental yang kuat. Dan mental seperti ini memang harus dipersiapkan, senang atau tidak senang. Karena pemuda adalah garda terdepan dalam menyuarakan aspirasi masyarakat,” ujarnya pada Sabtu (22/8/2025).
Taufik menekankan, keberanian pemuda tidak boleh berhenti pada aksi-aksi yang bersifat reaktif. Lebih dari itu, mental yang kuat harus diarahkan untuk hal-hal yang positif dan konstruktif.
Ia mencontohkan, unjuk rasa yang dilakukan terkait pemangkasan program beasiswa. Kritik yang disuarakan pemuda pada saat itu, menurutnya, mampu memberi dampak nyata karena kebijakan tersebut akhirnya dikoreksi dan beasiswa kembali diberikan.
“Demo itu bukan hanya untuk melawan, tapi juga sebagai sarana mengoreksi kebijakan pemerintah. Kalau ada kebijakan yang kurang pas, tentu perlu diluruskan. Itu artinya peran pemuda sangat penting dalam proses pembangunan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Politikus PDI Perjuangan tersebut menyampaikan, pembentukan mental dan karakter pemuda tidak bisa dibiarkan berkembang secara alami tanpa arahan.
Oleh karena itu, kata dia, DPRD Kukar bersama organisasi kepemudaan seperti KNPI dan mitra kerja lainnya, termasuk Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), terus mendorong berbagai program pembinaan dan pelatihan kepemudaan.
“Sudah banyak kegiatan yang kita lakukan bersama Dispora, mulai dari pelatihan, pembinaan, sampai pengkaderan. Tujuannya jelas, agar pemuda Kukar punya mental kuat, punya kemampuan, dan siap menghadapi tantangan,” pungkasnya. (W/ADV/JS)